BAB III
METODE PRAKTIKUM
Metode penelitian dilakukan dengan cara eksperimen, antara lain
A. Alat dan Bahan
1. Alat-alat
· Gelas (2 buah)
· Cetok (1 buah)
· Kertas, pen, penghapus, penggaris, gunting (masing-masing 1 buah)
· Kamera (1 buah)
2. Bahan-bahan
· Kacang hijau secukupnya (30 butir)
· Toples sebagai wadah (2 buah)
· Tanah secukupnya
· Lidi secukupnya
B. Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Merendam kacang hijau yang akan ditanam selama 8 jam
3. Memasukkan tanah kedalam dua toples menggunakan cetok.
4. Menanam 10 biji kacang hijau di masing-masing toples
5. Menandai masing-masing kacang hijau dengan lidi yang telah diberi label nomor.
6. Menaruh satu toples di tempat terang.
7. Menaruh toples lainnya di dalam kardus sebagai tempat gelap.
8. Menyiram biji-biji kacang hijau pada masing-masing toples dengan air secukupnya. Penyiraman ini dilakukan dengan frekuensi 1 kali sehari.
9. Mengukur batang kacang hijau, ketika muncul daun pertama pada tumbuhan kacang hijau.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A. Tabel Hasil Pengamatan
· Data hasil pengamatan pertumbuhan biji kacang hijau di tempat gelap
<2 .0pt;="background: #DFD8E8; border-bottom: solid #8064A2 1.0pt; border-left: none; border-right: solid #8064A2 1.0pt; border-top: none; height: 13.15pt; mso-background-themecolor: accent4; mso-background-themetint: 63; mso-border-bottom-themecolor: accent4; mso-border-left-alt: solid #8064A2 1.0pt; mso-border-left-themecolor: accent4; mso-border-right-themecolor: accent4; mso-border-top-alt: solid #8064A2 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent4; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 42.95pt;" valign="top" width="57"> <> <;" valig="border-bottom: solid #8064A2 1.0pt; border-left: none; border-right: solid #8064A2 1.0pt; border-top: none; mso-border-bottom-themecolor: accent4; mso-border-left-alt: solid #8064A2 1.0pt; mso-border-left-themecolor: accent4; mso-border-right-themecolor: accent4; mso-border-top-alt: solid #8064A2 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent4; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 42.8pt;" valign="top" width="57">
<"m rgin:="border-bottom: solid #8064A2 1.0pt; border-left: none; border-right: solid #8064A2 1.0pt; border-top: none; mso-border-bottom-themecolor: accent4; mso-border-left-alt: solid #8064A2 1.0pt; mso-border-left-themecolor: accent4; mso-border-right-themecolor: accent4; mso-border-top-alt: solid #8064A2 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent4; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 42.95pt;" valign="top" width="57">
· Data hasil pengamatan pertumbuhan biji kacang hijau di tempat gelap
<2 .0pt;="background: #DFD8E8; border-bottom: solid #8064A2 1.0pt; border-left: none; border-right: solid #8064A2 1.0pt; border-top: none; height: 13.15pt; mso-background-themecolor: accent4; mso-background-themetint: 63; mso-border-bottom-themecolor: accent4; mso-border-left-alt: solid #8064A2 1.0pt; mso-border-left-themecolor: accent4; mso-border-right-themecolor: accent4; mso-border-top-alt: solid #8064A2 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent4; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 42.95pt;" valign="top" width="57">
6
1
3
1
Tanaman
|
Hari ke-
|
Keterangan
| |||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
| |||||
1
|
2
|
3
|
7
|
15,5
|
28
|
30,5
|
Berhasil
| ||
2
|
0,5
|
2
|
9,5
|
18
|
21
|
Berhasil
| |||
3
|
0,5
|
1
|
5
|
17
|
21
|
23
|
Berhasil
| ||
4
|
1
|
2
|
5,5
|
17
|
26
|
26,2
|
Berhasil
| ||
5
|
0,4
|
0,8
|
1
|
4
|
15
|
16
|
Berhasil
| ||
6
|
1
|
1,5
|
7
|
21
|
25
|
Berhasil
| |||
7
|
0,4
|
0,8
|
1
|
2
|
5
|
7
|
Berhasil
| ||
8
|
1,5
|
2,5
|
11
|
23
|
30,5
|
32,5
|
Berhasil
| ||
9
|
1,5
|
3,5
|
11
|
23
|
28
|
Berhasil
| |||
10
|
2
|
3
|
6
|
12
|
23
|
24,5
|
Berhasil
| ||
Rata-rata
|
1,03
|
1,71
|
4,5
|
12,1
|
21,05
|
23,32
| |||
· Data hasil pengamatan pertumbuhan biji kacang hijau di tempat terang
Berhasil
15
0,8
Tanaman
|
Hari ke-
|
Keterangan
| |||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
| ||||
1
|
0,1
|
0,3
|
8
|
11
|
16
|
17
|
Berhasil
| ||
2
|
0,2
|
0,5
|
7,5
|
10
|
14
|
14,5
|
Berhasil
| ||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
3
|
0,2
|
0,5
|
8
|
10
|
13,5
|
14
|
Berhasil
| ||
4
|
0,2
|
0,5
|
8
|
11
|
16
|
19
| |||
5
|
0,1
|
0,3
|
3
|
5
|
9
|
10
|
Berhasil
| ||
6
|
0,2
|
0,5
|
4,5
|
6
|
10
|
11,5
|
Berhasil
| ||
7
|
0,3
|
0,7
|
6,5
|
10
|
13,5
|
Berhasil
| |||
8
|
0,1
|
0,4
|
5
|
8
|
11
|
12
|
Berhasil
| ||
9
|
0,1
|
0,3
|
0,8
|
3
|
6,5
|
7,5
|
Berhasil
| ||
10
|
0,1
|
0,3
|
3
|
7
|
11
|
Berhasil
| |||
Rata-rata
|
0,16
|
0,43
|
5,21
|
7,7
|
11,65
|
13.15
| |||
Keterangan pengamatan:
· Pada hari pertama penelitian, tumbuhyan mulai berkecambah.
· Hari kedua akar dan batang mulai bertambah panjang.
· Hari ketiga daun mulai menunjukkan wujudnya.
· Hari keempat-terakhir (6) kacang hijau sudah menjadi tumbuhan yang utuh.
B. Gambar Hasil Pengamatan
· Tumbuhan kacang hijau ditempat gelap
Hari ke 1 |
|
Hari ke 2 Hari ke 4 Hari ke 5 Hari ke - 6 |
· Tumbuhan kacang hijau di tempat terang
Hari ke 1 |
C. Pertanyaan
1. Bagaiman kecepatan pertumbuhan kacang hijau di tempat gelap dan di tempat terang ?
2. Mengapa batang tanaman kacang hijau yang ditanam di tempat gelap warnanya lebih pucat, diameter batang kecil dan lemah?
3. Bagaimana dengan warna daun pada tanaman kacang hijau yang ditanamdi tempat terang jika dibandingkan daun tanaman kacang hijau yang ditanam di tempat gelap?
4. Secara umum tumbuhan yang hidup di tempat gelap lebih tinggi dibandingkan tumbuhan yang ditanam ditempat terang. Apakah istilah yang berkaitan dengan pertanyaan diatas ?
5. Apakah yang akan terjadi sesungguhnya, jika pertumbuhan tanaman kacang hijau di tempat gelap dilanjutkan ? Jelaskan jawabanmu !
6. Rumuskan kesimpulanmu tentang percobaan ini !
Jawaban :
1. Kecepatan pertumbuhan kacang hijau ditempat gelap lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan kacang hijau di tempat terang. Tanaman kacang hijau di tempat gelap lebih tinggi, dari tanaman kacang hijau di tempat terang, namun dengan kondisi pucat, kurus, dan daunnya tidak berkembang. Sebaliknya, tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat terang, tumbuh lebih lambat dengan kondisi relatif pendek, daun berkembang baik, dan berwarna hijau.
2. Tanaman kacang hijau yang tumbuh ditempat gelap (tidak terkena cahaya) warnanya lebih pucat, diameter batang kecil dan lemah. Hal ini terjadi karena tanaman yamg ditanam di tempat yang tidak terkena cahaya, proses fotosintesis yang sangat memerlukan cahaya itu akan terhambat. Proses fotosintesis adalah proses dasar tumbuhan untuk menghasilkan makanan. Jika proses fotosintesis terhambat, ketersediaan energi berkurang, maka tanaman yang dihasilkan pun mempunyai diameter yang kecil, lemah, dan daunnya pucat karena kekurangan klorofil akibat tidak tersedianya cahaya.
3. Warna daun pada tanaman kacang hijau yang di tanam di tempat terang berwarna hijau dan berkembang lebih baik dibandingkan tanaman kacang hijau yang ditanam di tempat gelap. Hal ini terjadi karena intensitas cahaya yang baik, tanaman memiliki cukup klorofil, sehingga proses fotosintesis berlangsung secara maksimal.
4. Secara umum tumbuhan yang hidup di tempat gelap lebih tinggi dibandingkan tumbuhan yang hidup di tempat terang. Istilah yang berkaitan dengan hal tersebut adalah ETIOLASI. Etiolasi adalah istilah bagi pertumbuhan tanaman yang tidak normal yang ditandai dengan tanaman yang tumbuh sangat cepat, batang tinggi, kurus, dan lemah, serta warna daun yang pucat (tidak berwarna hijau) dan tidak berkembang dengan baik.
5. Jika pertumbuhan tanaman kacang hijau di tempat gelap dilanjutkan, yang akan terjadi adalah tanaman akan tumbuh semakin cepat, dan menghasilkan tanaman dengan batang yang tinggi, pucat, lemah, dan daunnya tidak berkembang dengan baik atau dengan kata lain terjadi Etiolasi. Hal ini disebabkan karena hormon auksin bekerja secara maksimal. Hormon auksin adalah hormon yang berperan dalam pertumbuhan. Auksin yang diedarkan ke seluruh bagian tumbuhan mempengaruhi pemanjangan, pembelahan, dan diferensiasi. Pada tempat gelap, konsentrasi auksin lebih tinggi sehingga sel akan memanjang lebih cepat dibandingkan kecepatan pemanjangan sel di daerah yang lebih terang. Selain itu, Proses fotosintesis yang memerlukan cahaya matahari, sangat menentukan kualitas tanaman yang baik. Jika di tempat gelap, tidak terkena cahaya maka tanaman yang dihasilkan pun kurang baik, karena proses fotosintesis terhambat.
6. Kesimpulan dari praktikum ini adalah Tanaman yang hidup di tempat gelap akan tumbuh lebih cepat, namun dengan kondisi pucat, kurus dan daunnya tidak berkembang (Etiolasi) jika dibandingkan dengan tanaman yang hidup ditempat terang dengan intensitas cahaya yang cukup, menyebabkan tanaman dapat tumbuh dengan baik, sehat, segar, batang terlihat gemuk, tidak pucat, dan memiliki cukup klorofil, meskipun membutuhkan waktu yang relatif lama dari tanaman yang ditanam di tempat gelap.
D. Pembahasan
Jika dilihat tabel hasil pengamatan pada praktikum ini di dapatkan hasil yaitu:
- Tanaman satu dengan tanaman lainnya di dalam media tanam yang sama ada yang pertumbuhannya lebih cepat dan ada yang lambat. Ini dikarenakan adanya kompetisi antara tanaman kacang hijau satu dengan yang lainnya yang disebabkan karena peletakkan biji satu yang berdekatan dengan biji lainnya pada saat penanaman. Faktor gen juga sangat mempengaruhi hal tersebut, karena tidak semua biji membawa gen yang ‘baik’ sehingga ada tanaman yang lebih cepat pertumbuhannya dan ada juga yang lambat.
- Tanaman yang ditanam di tempat gelap, terlihat tanaman kacang hijau tumbuh lebih panjang daripada normalnya. Peristiwa itu terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin. Fungsi utama hormon auksin adalah sebagai pengatur pembesaran sel dan memacu pemanjangan sel di daerah belakang meristem ujung. Hormon auksin ini sangat peka terhadap cahaya matahari. Bila terkena cahaya matahari, hormon ini akan terurai dan rusak. Pada keadaan yang gelap, hormon auksin ini tidak terurai sehingga akan terus memacu pemanjangan batang. Akibatnya, batang tanaman akan lebih panjang jika ditanam di tempat yang gelap, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang kurang sehat, akar yang banyak dan lebat, batang terlihat kurus tidak sehat, warna batang dan daun pucat serta kekurangan klorofil sehingga daun berwarna kuning. Peristiwa ini disebut etiolasi.
- Tanaman ditanam di tempat terang, kacang hijau terlihat tumbuh lebih pendek daripada yang ditanam di tempat gelap. Peristiwa itu juga terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin. Seperti yang telah dijelaskan di atas, hormon auksin ini akan terurai dan rusak sehingga laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Akibatnya, batang tanaman akan lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang sehat, subur, batang terlihat gemuk, daun terlihat segar dan berwarna hijau serta memiliki cukup klorofil.
D. Pembahasan
Jika dilihat tabel hasil pengamatan pada praktikum ini di dapatkan hasil yaitu:
- Tanaman satu dengan tanaman lainnya di dalam media tanam yang sama ada yang pertumbuhannya lebih cepat dan ada yang lambat. Ini dikarenakan adanya kompetisi antara tanaman kacang hijau satu dengan yang lainnya yang disebabkan karena peletakkan biji satu yang berdekatan dengan biji lainnya pada saat penanaman. Faktor gen juga sangat mempengaruhi hal tersebut, karena tidak semua biji membawa gen yang ‘baik’ sehingga ada tanaman yang lebih cepat pertumbuhannya dan ada juga yang lambat.
- Tanaman yang ditanam di tempat gelap, terlihat tanaman kacang hijau tumbuh lebih panjang daripada normalnya. Peristiwa itu terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin. Fungsi utama hormon auksin adalah sebagai pengatur pembesaran sel dan memacu pemanjangan sel di daerah belakang meristem ujung. Hormon auksin ini sangat peka terhadap cahaya matahari. Bila terkena cahaya matahari, hormon ini akan terurai dan rusak. Pada keadaan yang gelap, hormon auksin ini tidak terurai sehingga akan terus memacu pemanjangan batang. Akibatnya, batang tanaman akan lebih panjang jika ditanam di tempat yang gelap, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang kurang sehat, akar yang banyak dan lebat, batang terlihat kurus tidak sehat, warna batang dan daun pucat serta kekurangan klorofil sehingga daun berwarna kuning. Peristiwa ini disebut etiolasi.
- Tanaman ditanam di tempat terang, kacang hijau terlihat tumbuh lebih pendek daripada yang ditanam di tempat gelap. Peristiwa itu juga terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin. Seperti yang telah dijelaskan di atas, hormon auksin ini akan terurai dan rusak sehingga laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Akibatnya, batang tanaman akan lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang sehat, subur, batang terlihat gemuk, daun terlihat segar dan berwarna hijau serta memiliki cukup klorofil.
Beberapa faktor yang menyebabkan perbedaan pertumbuhan diantara tumbuhan-tumbuhan tersebut yaitu :
1. Faktor Cahaya
Cahaya bermanfaat bagi tumbuhan terutama sebagai energi yang nantinya digunakan untuk proses fotosintesis. Cahaya juga berperan dalam proses pembentukan klorofil. Akan tetapi cahaya dapat bersifat sebagai penghambat (inhibitor) pada proses pertumbuhan, hal ini terjadi karena cahaya dapat memacu difusi auksin ke bagian yang tidak terkena cahaya. Sehingga, pada proses perkecambahan yang diletakkan di tempat yang gelap akan menyebabkan terjadinya etiolasi dimana kacang hijau tumbuh lebih panjang namun tidak subur pertumbuhannya.
1. Faktor Cahaya
Cahaya bermanfaat bagi tumbuhan terutama sebagai energi yang nantinya digunakan untuk proses fotosintesis. Cahaya juga berperan dalam proses pembentukan klorofil. Akan tetapi cahaya dapat bersifat sebagai penghambat (inhibitor) pada proses pertumbuhan, hal ini terjadi karena cahaya dapat memacu difusi auksin ke bagian yang tidak terkena cahaya. Sehingga, pada proses perkecambahan yang diletakkan di tempat yang gelap akan menyebabkan terjadinya etiolasi dimana kacang hijau tumbuh lebih panjang namun tidak subur pertumbuhannya.
2. Faktor Suhu
Suhu yang cukup (suhu ruangan) dapat mengoptimalkan kerja hormon-hormon tumbuhan karena kerja enzim/hormon (faktor internal) tumbuhan sangat dipengaruhi oleh suhu lingkungan. Semakin panas atau dingin suhu ruangan maka hormon tumbuhan semakin tidak bekerja.
3. Faktor Air dan Nutrisi
Air sangat diperlukan oleh tumbuhan sebagai media terjadinya reaksi kimia, dan tanaman hijau yang kekurangan air lambat laun akan layu.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan yaitu sebagai berikut.
1. Tumbuhan dalam hal percobaan kali ini adalah kacang hijau yang tumbuh di daerah gelap tumbuh lebih optimal dan cepat karena peristiwa etiolasi dan tidak terurainya hormon auksin, sehingga akan terus memacu pertumbuhan batang kacang hijau. Meskipun tanaman kacang hijau ini tumbuh lebih tinggi, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang kurang baik, batang terlihat kurus tidak sehat, warna batang dan daun pucat serta kekurangan klorofil sehingga daun terlihat pucat.
2. Tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat terang tumbuh lebih pendek karena hormon auksin ini akan terurai dan terhambat karena terkena cahaya dan rusak sehingga laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Meskipun tanaman kacang hijau ini tumbuh lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang sehat, subur, batang terlihat gemuk, daun terlihat segar dan berwarna hijau serta memiliki cukup klorofil.
B. Saran
· Dalam melakukan suatu percobaan, lebih baik melakukan percobaan di tempat yang sekiranya tidak ada sesuatu yang mengganggu seperti hama tanaman, hewan, sehingga percobaan akan aman dan berhasil.
· Dalam mengukur tinggi kecambah, harus dilakukan secara teliti.
· Dalam melakukan percobaan, hendaknya memperhatikan kualitas kacang hijau yang akan ditanam dan memperhatikan kondisi lingkungan yang sesuai dengan apa yang ingin diteliti sehingga hasil percobaan itu baik dan valid.
DAFTAR PUSTAKA
· Srikini, Suharno, dkk. 2006. BIOLOGI untuk SMA Kelas XII. Jakarta. Penerbit Erlangga
sangat bermanfaat, i wonder how you doing now...
BalasHapus